Ada Apa Dengan Kolam Renang Setya Fan Yang Selalu Memakan Korban,?

NGAWI, | Gematipikor com – Pada Minggu, 16 Juni 2024. Kolam Renang Setya Fan yang terletak di Jln Raya Ketanggungan – Sine Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur telah memakan korban lagi.
Dalam kurun waktu 4 tahun korban tenggelam sudah 3 kali terjadi di kolam renang ini, di tahun sebelumnya korban tenggelam dan tidak terselamatkan (meninggal dunia) yaitu 2 anak usia sekitar
6-7 tahun.
Kali ini yang menjadi korban seorang remaja Rendi Aditya (20 thn) alamat di KTP Bulakrejo RT.030/02, Desa Jirapan,
Masaran Sragen,Jawa Tengah.
Menurut keterangan saksi (keponakan korban) yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, korban sedang berenang, lalu korban melompat kekolam dengan kedalaman 160 cm – 260 cm, lalu mengalami kram dan tenggelam.
” Saat kakak saya tenggelam, saya berteriak minta tolong, lalu datang beberapa orang untuk menolong dan berusaha menyelamatkannya, saat sampai di atas kakak saya tidak sadarkan diri dan di larikan ke UGD klinik Aisyiyah Tulakan,” Ucapnya.
Karena korban kritis langsung di rujuk ke RSU Mantingan, setelah kejadian pada Minggu sore 16 Juni 2024. Kepala Desa Tulakan Drs Wiyono bersama Tokoh masyarakat setempat, mendatangi pengelola kolam renang Setya Fan, tapi pengelola Kolam Renang tidak mau menemui.
Awak media terus menggali informasi, pukul 22.12 WIB mendapatkan informasi korban di rujuk ke RSUD Sragen Jawa Tengah, dalam keadaan masih kritis dan belum sadarkan diri.
Pada Selasa, 18 Juni 2024 Korban tenggelam dinyatakan selamat dari maut setelah mendapatkan perawatan medis dari RSUD Sragen.
Masyarakat setempat menyayangkan, kolam renang Setya Fan sudah beberapa kalai menelan korban, harus di beri sangsi di non aktifkan beroperasi (di tutup), sebelum menelan korban yang lebih banyak lagi.”
Pada Senin, 8 Juli 2024 awak media mendatangi rumah tinggal korban, di dusun Ngasem RT. 01/04, desa Hargosari, kecamatan Sine, kabupaten Ngawi. Menurut keterangan orang tua korban (Rendi), bahwa Rendi di rawat di ICU RSUD Sragen selama 8 hari.
“Setelah pulang dari RSUD Sragen, Rendi masih harus rawat jalan,” jelas ibu kandung Rendi, Saat di tanya awak media tentang tanggung jawab pemilik kolam, Ibu kandung Rendi menjawab,
“Pemilik kolam sering menjenguk Rendi di RSUD Sragen.” Ditanya terkait biaya perawatan Rendi, Ia (Ibu Rendi) menjawab, di bantu Rp 1 juta rupiah oleh pemilik Kolam Renang Setya Fan, karena kami pakai BPJS,” katanya.
Pemilik usaha kolam renang Setya Fan Ketika di konfermasi awak media melalui telpon tidak mau menjawab dan di kunjungi di lokasi kolam renang tidak mau menemui, kini masyarakat desa Tulakan merasa resah atas kejadian tersebut,untuk itu meminta kepada penegak hukum untuk menindaklanjuti kejadian tersebut dan kini sudah di tangani pihak berwajib pungkasnya
(Bambang)