Topik Terkini

Diduga Lelang Proyek Formalitas Syarat Permainan Oknum di Pemerintahan Magetan

Magetan, 4/06/2024 – Di berbagai sektor pengadaan Proyek di Magetan Jawa Timur di nilai berbagai kalangan tokoh masyarakat dan aktivis LSM sangat amburadul baik cara mendapatkan pekerjaan itu dan sistem regulasi pekerjaan di lapangan, hal ini di sampaikan oleh Agus Setiawan (Dolog) kepada media ini beberapa hari yang lalu.

Masih menurut Agus Dolog, Amburadulnya proyek – proyek di Magetan ini di sebabkan karena cara mendapatkan Pekerjaan itu baik yang Penunjukan Langsung (PL) dan system lelangnya dengan cara umpet – umpetan alias main mata alias pakai “Telimek Rupiah” dengan oknum – oknum Pejabat dan wakil Rakyat, jelasnya.

Di tambahkan, kami telah mendapatkan laporan namun kali ini sulit untuk di buktikan di pengadilan, pasalnya kedua belah pihak sama suka, sama maunya, menurutnya yang bisa membongkar hal ini para penegak hukum, yang bisa interogasi dan menangkap basah di tempat kejadian perkara.

Di tempat terpisah, dari berbagai di rektur CV/PT salah satunya inisial (Kos) saat di konfirmasi Media ini membenarkan bahwa apa yang di sampaikan para aktivis LSM dan tokoh Masyarakat Magetan itu benar adanya, kalau tidak mengikuti arus jaman sekarang yang serba duit ini sulit untuk mendapatkan proyek bang, apalagi jaman setelah purna Pemilu ini, Proyek yang namanya FOKKIR di jual oleh para JENDRAL (maksudnya kalimat Jendral istilah disini penguasa yang punya kedudukan), di sini peran wakil rakyat bisa mencapai 20% dari nilai pagu Harga penawaran sementara ( HPS), itupun yang punya Link ke dewan kalau gak punya ya…ngaplo bang tambahnya. Ini belum lagi potongan dari dinas lho bang dan lain sebutnya.

” Di tambahkan lagi, untuk mendapatkan Proyek melalui Lelang juga sulit karena persaingan yang ketat dan syarat yang ber tele – tele, itupun untuk bisa menang lelang kadang kalau gak nawar sampai 30% juga gak bisa lolos, dengan cara otak atik duit baru bisa lolos, ungkapnya.

Di tempat terpisah di Diknas Pemerintahan, (Her) juga mengakui semua proyek ini di klaim milik FOKIR anggota Dewan, jadi semua di satuan kerja Dinas Pemerintahan mengeluh tidak punya KECERAN/ sisa yang namanya Proyek PL lan, maka kalau ada rekanan yang datang ke kantor minta Proyek, saya sarankan untuk datang ke anggota Dewan dapil nya masing masing, jelasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button