Pembangunan Jl. Keramat Patih Patinggi Oleh PT. Askon Multi Jasa Dituding Bermasalah,
Bapak Joni Keluhkan Rumahnya Banjir Karena Gorong - Gorong Sekitar Rumahnya di Tutup
Mempawah, Gematipikor.com – Masyarakat sekitar Jalan Keramat Patih Patinggi dihadapkan pada masalah yang mengganggu akibat pembangunan yang dilakukan oleh PT. Askon Multi Jasa. Pembangunan jalan yang dilakukan dengan anggaran APBN 2023 senilai 14.274.958.000.00 miliar rupiah diduga bermasalah dan menyebabkan dampak negatif bagi warga sekitar.
Menurut laporan yang diterima, dampak utama dari pembangunan ini adalah tergenangnya air di sejumlah lokasi yang berdekatan dengan proyek pembangunan tersebut. Warga sekitar mengeluhkan bahwa genangan air tersebut telah mengganggu kehidupan sehari-hari dan aktivitas mereka serta mengancam keselamatan.
Terkait dengan dugaan masalah dalam pelaksanaan proyek, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi. Namun, masyarakat setempat bersikeras bahwa tindakan perlu diambil untuk menyelesaikan masalah ini dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitar.
Sebagai tanggapan atas keluhan masyarakat, para pejabat terkait diminta untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek pembangunan jalan tersebut. Mereka juga diharapkan memberikan solusi yang tepat guna mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
Sementara itu, warga setempat menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pihak berwenang dan masyarakat dalam setiap proyek pembangunan yang dilakukan di wilayah mereka. Hal ini diharapkan dapat mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan serta memastikan kepentingan dan keselamatan masyarakat tetap diutamakan dalam setiap tahapan pembangunan.
Kondisi ini menunjukkan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan, serta pentingnya mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat secara lebih aktif. Dengan demikian, diharapkan masalah seperti ini dapat diminimalisir, dan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan harapan semua pihak yang terlibat.
Pihak PU Provinsi Kalimantan Barat saat di Klarifikasi, Mengatakan proyek tersebut masih tahap pemeliharaan setahun ke depan, meski begitu kami sudah menyurati pihak – pihak terkait, kita tunggu 3 hari kedepan, pungkas nya singkat.
Joni, seorang warga yang terdampak, mengungkapkan pengalamannya dengan jujur. Dia mengatakan bahwa sebelum pembangunan jalan dimulai, pekarangan rumahnya tidak pernah tergenang air. Namun, saat hujan turun baru-baru ini, dia menyadari bahwa halaman rumahnya tergenang air. “Selama ini tidak pernah,” ucapnya, menggambarkan kebingungannya akan situasi tersebut.
” Setelah menyadari masalah ini, Joni langsung mencari sumber permasalahannya. Dia menemukan bahwa ada satu titik di sekitar rumahnya yang seharusnya dilengkapi dengan gorong-gorong, namun malah tertutup. “Harapan saya, mohonlah diperbaiki sehingga keluarga dan tetangga saya bisa beraktivitas dengan tenang seperti biasanya,” tambahnya dengan harapan akan penyelesaian yang cepat dan memadai.
Pernyataan Joni mencerminkan keinginan yang sederhana namun penting bagi kehidupan sehari-hari: memiliki lingkungan yang aman dan nyaman untuk beraktivitas. Dengan memperbaiki masalah ini, diharapkan ketenangan dan kesejahteraan dapat kembali terwujud bagi dirinya, keluarganya, dan tetangga-tetangganya.”
Berdasarkan hasil investigasi gematipikor.com pada 13/05/2024 di lokasi pembangunan proyek jalan keramat Patih Patinggi, selain keluhan Bapak Joni ” diduga pelaksana proyek menggunakan material tidak sesuai spek BQ seperti jenis batu sungai. Dalam pantauan kami, berdasarkan papan proyek tenggang waktu pekerjaan yang diberikan, seharusnya sudah terkena pinalti.
Sampai berita ini di rangkum pihak redaksi sudah mencoba beberapa kali mencoba mengklarifikasi Ke PT. Askon Multi Jasa sebagai pihak pelaksana, namun sampai berita ini di rilis tak kunjung mendapatkan jawaban.
Bpk Joni, Sebelum berita ini di rilis Redaksi memastikan apakah ada pihak – pihak terkait menemui nya untuk membicarakan masalah yang ia alami, Bpk Joni menjawab belum ada, ” Malah saya jadi bingung seperti dua hari yang lalu hujan turun banjir lagi rumah saya, ini bagaimana pemerintah kenapa di biarkan saya yang menanggung dampak pembangunan jalan kabupaten ini, saya sendiri senang jalan ini di bangun, tapi kenapa saya di bebani Maslah banjir seperti ini, seharusnya pelaksana bisa membaca dampaknya dong sebelum menutup gorong – gorong tersebut, pungkas Joni pada 15/06/2024.
Laporan: Suryadi Kabiro/Kalbar
One Comment