Topik Terkini

Proyek Sanitasi di Desa Kartoharjo, Baru Sebulan Digunakan Sudah Rusak

NGAWI, – Proyek Sanitasi yang baru saja diresmikan di desa Kartoharjo kab, Ngawi, Jawa Timur, mengalami kerusakan hanya satu bulan setelah digunakan. Proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ini dilaporkan mengalami sejumlah masalah teknis, termasuk dinding retak hingga kebocoran kamar mandi dan masalah septic tank harus penerima manfaat yang mengeluarkan biaya sendiri. Pada 3/11/2024.

Warga penerima manfaat,  mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi proyek yang seharusnya menjadi solusi atas masalah sanitasi di daerah tersebut. “Kami berharap proyek ini dapat meningkatkan kebersihan dan kesehatan, tetapi sekarang justru menjadi sumber masalah baru,” ujar salah satu warga, penerima manfaat.

Proyek sanitasi ini menelan biaya cukup besar, Untuk di ketahui kabupaten Ngawi mendapat kucuran dana Rp, 465.7 juta rupiah untuk 50 titik penerima manfaat dan diharapkan mampu mengurangi tingkat masalah yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk. Namun, kerusakan yang terjadi menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas bahan dan pengerjaan proyek tersebut.

Dengan adanya masalah ini, masyarakat berharap pihak berwenang dapat memberikan penjelasan dan memastikan bahwa perbaikan dilakukan secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Warga Penerima manfaat, mengungkapkan bahwa mereka diharuskan membayar biaya tambahan untuk penggalian, yang seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab proyek. “Kami tidak mampu membayar biaya ini. Seharusnya, proyek ini memudahkan kami, bukan membebani,” keluh Siti, inisial salah satu warga setempat.

Pemerintah Kabupaten Ngawi mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 untuk proyek sanitasi yang ditujukan bagi masyarakat. Namun, proyek yang baru sebulan beroperasi ini menuai kritik karena kualitas pengerjaan yang dinilai buruk, sehingga terkesan asal jadi.

Dengan adanya keluhan ini, masyarakat berharap agar pemerintah lebih teliti dalam pengawasan proyek serta memilih kontraktor yang mampu menjalankan pekerjaan sesuai standar. Proyek sanitasi yang seharusnya meningkatkan kualitas hidup ini, kini menjadi sorotan publik karena kualitas yang mengecewakan.

Para warga berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pencairan dana, tetapi juga pada pelaksanaan yang berkualitas demi kepentingan masyarakat.

(Bambang)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button