Lima Kecamatan di Kabupaten Soppeng Terdampak Banjir

JAKARTA, Gematipikor.com – BNPB: Hujan intensitas tinggi menyebabkan banjir pada lima kecamatan di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Kejadian ini berlangsung pada Jumat (3/5), pukul 18.35 waktu setempat atau Wita. Lebih dari 2.957 warga terdampak peristiwa tersebut.
Dua belas wilayah administrasi setingkat desa dan kelurahan pada lima kecamatan terkena imbas luapan Sungai Wallanae dan beberapa sungai kecil lainnya setelah hujan lebat mengguyur kawasan Soppeng. Kelima kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Lilirilau (3 desa dan 1 kelurahan), Marioriawa (3 kelurahan), Ganra (2 desa), Marioriwawo (2 desa) dan Donri-Donri (1 desa). Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan genangan masih terjadi di pemukiman dan lahan milik warga pada Sabtu (4/5).
Banjir di wilayah tersebut berdampak pada 2.957 jiwa. Tidak ada laporan adanya korban jiwa maupun warga yang luka-luka akibat bencana ini. Saat luapan air terjadi, tinggi muka air terpantau antara 20 hingga 200 cm.

Dampak banjir menyasar pada sektor pemukiman dan fasilitas umum. Tercatat fasilitas pendidikan terdampak 1 unit dan rumah-rumah warga terendam banjir. BPBD Kabupaten Soppeng masih melakukan pendataan tempat tinggal yang terdampak banjir. Namun demikian, pantauan di lapangan menyebutkan jalan poros Soppeng – Waju sudah dapat diakses kendaraan warga.
Sedangkan lahan persawahan yang terendam banjir seluas 680,91 hektar dan lahan kebun jagung 638 ha.
Menyikapi kondisi banjir yang masih berlangsung, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap banjir susulan. Prakiraan cuaca pada hari ini (4/5) terpantau berpotensi hujan, khususnya di wilayah-wilayah kecamatan yang masih terdampak banjir.
Secara umum, Sulawesi Selatan termasuk salah satu wilayah provinsi yang masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi disertai petir atau kilat dan angin kencang hingga esok hari (5/5). Semua pihak diimbau untuk selalu mewaspadai potensi dampak bahaya hidrometeorologi lainnya, seperti banjir bandang, tanah longsor maupun cuaca ekstrem.
Lima kecamatan di Kabupaten Sompeng, Sulawesi Selatan, mengalami banjir parah yang mengakibatkan kerugian besar bagi warga setempat. Banjir yang disebabkan oleh hujan deras yang terus menerus telah menyebabkan luapan Sungai Sompeng dan Sungai Wallanae.
Kecamatan-kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Sompeng, Watan Soppeng, Lilirilau, Bara, dan Mappakalompo. Banjir ini menyebabkan genangan air di permukiman warga, rumah-rumah terendam, serta akses transportasi menjadi terganggu.
Pemerintah setempat telah melakukan upaya tanggap darurat dengan mendirikan posko-posko pengungsian serta menyalurkan bantuan kepada korban banjir. Tim SAR juga dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang terisolasi akibat banjir.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sompeng, ribuan rumah dan puluhan ribu jiwa terdampak langsung oleh banjir ini. Bantuan logistik dan evakuasi terus berlangsung untuk membantu mengatasi dampak banjir yang meluas di wilayah tersebut.
Saat ini, masyarakat Sompeng dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk mengatasi situasi darurat ini dan memulihkan kondisi normal secepat mungkin. Namun, di tengah upaya penanganan, curah hujan yang terus meningkat menjadi tantangan tersendiri bagi proses pemulihan. (S.Utomo)