Topik Terkini

61 Buruh Gigit Jari karena Gaji Mereka Dibawa Mandor Pulkam

MEMPAWAH, Gematipikor.comSebanyak 61 buruh pekerja di Kalimantan Barat terpaksa gigit jari setelah gaji mereka tidak diberikan sesuai janji. Kejadian ini bermula saat mandor yang bertanggung jawab atas pembayaran upah para buruh tersebut, membawa uang gaji mereka pulang ke kampung halaman tanpa melakukan pembayaran. Akibatnya, para buruh tersebut merasa dirugikan dan terpaksa tidak bisa menerima upah yang sudah seharusnya mereka terima. Pada (25/12/24)

Insiden ini terjadi di salah satu proyek konstruksi di wilayah Kabupaten mempawah Kalimantan Barat, yang melibatkan para pekerja yang sudah bekerja keras selama beberapa bulan. Para buruh mengaku telah menyelesaikan tugas mereka dengan baik, namun sampai batas waktu yang ditentukan, gaji mereka belum juga diberikan. Saat ditanyakan kepada mandor, para buruh justru dikejutkan dengan kabar bahwa mandor tersebut telah pulang ke kampung halaman dan membawa uang gaji mereka.

“Sudah bekerja keras dan menunggu selama ini, tapi malah begini jadinya. Gaji yang menjadi hak kami dibawa lari,” ujar salah seorang buruh yang tidak ingin disebutkan namanya.

Diketahui Para buruh berasal dari Medan Sumatera Utara dalam pengakuan mereka pada media ini, mereka pun mengungkapkan telah berusaha menghubungi mandor untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang memadai. Para buruh kini merasa sangat kecewa, apalagi mereka telah mengandalkan upah tersebut untuk kebutuhan hidup mereka.

Menanggapi hal ini, sejumlah buruh mendesak pihak perusahaan untuk segera turun tangan. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan pihak yang bertanggung jawab dapat segera memberikan hak kami, ” Itu keringat kami untuk keluarga kami, sebut salah satu buruh yang enggan menyebutkan namanya.

“Kami harap ada penyelesaian dari pihak yang bertanggung jawab. Kami hanya ingin hak kami dipenuhi,” tambah buruh lainnya.

Kasus ini juga mengundang perhatian dari sejumlah serikat pekerja dan organisasi buruh yang mendesak agar pihak perusahaan atau kontraktor yang terkait dapat memberikan penjelasan terkait masalah ini. Mereka juga meminta agar pemerintah daerah segera melakukan penyelidikan agar kejadian ini tidak berlarut-larut dan dapat segera diselesaikan.

Hingga saat ini, pihak terkait, baik dari perusahaan maupun mandor, belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini, Namun Sekuriti Perusahaan dan juga yang diduga petugas keamanan Septi memberikan informasi bahwa pihak perusahaan sudah membayarkan kepada mandor Anto, ” Ya kita taunya setelah pekerja ini ribut dan mogok kerja, Ya Keringat harus di bayarlah pak sebut salah satu pegawai Septi kemanan sembari menutup perbincangan dengan media ini.

Reporter: [Sudarso]

Editor: [Raja Nalom]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button