
Turki, Gematipikor.com – Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, lakukan kunjungan bilateral ke Turki. Di Turki, Menteri Agus lakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir, dan bertemu dengan sejumlah CEO industri terkemuka di Turki.
“Posisi dan peran Turki dan Indonesia semakin penting, sebagai ekonomi terbesar di masing-masing wilayahnya dan sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim di dunia, persaudaraan Indonesia – Turki akan bermanfaat tidak hanya untuk memajukan perekonomian kedua negara, melainkan juga untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan global” ungkap Menteri Agus usai pertemuan dengan Menteri Kacir di Ankara. “Turki adalah mitra penting Indonesia untuk kejar capaian prioritas industrialisasi terutama industri manufaktur, food processing dan restrukturisasi permesinan industri, ” lanjut Menteri Agus.
Pada pertemuan bilateral dengan Menteri Mehmet, Menteri Agus jelaskan komitmen Indonesia dalam kebijakan hilirisasi dalam industri pengolahan untuk tingkatkan posisi dalam mata rantai pasok global. Saat ini, pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan teknologi untuk hilirisasi komoditas, termasuk di antaranya berbasis mineral dan logam seperti bauksit, timah, tembaga dan nikel. Dengan Turki, Indonesia akan mengembangkan kerja sama untuk pengembangan industri baterai dan industri otomotif kedua negara, mengingat Turki telah sukses mengembangkan industri otomotif, terutama kendaraan listrik nasionalnya.
Menteri Agus juga menekankan pentingnya kedua negara untuk dapat bekerja sama dalam pengembangan industri halal dan kerja sama antar kawasan industri. Turki dikenal memiliki model pengembangan kawasan industri yang baik dan dapat ditiru oleh operator kawasan industri di Indonesia.
Kedua Menteri berpandangan sama mengenai masih besarnya ruang bagi kedua negara untuk pengembangan kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi., melalui pertukaran keahlian, pengalaman dan praktek baik, terutama di bidang industri manufaktur.
Turki juga menyambut baik niatan Indonesia untuk menjadi anggota OECD dan siap mendukung keanggotaan Indonesia tersebut. Dalam hal ini, Indonesia akan dapat mempelajari praktek baik dan standar-standar terkait tata kelola perekonomian, pengelolaan lingkungan hidup dan pengelolaan sektor industri.
“Indonesia dan Turki perlu terus kuatkan kemitraan di berbagai sektor termasuk sektor industri. Tidak hanya di industri pertahanan, Turki unggul dalam industrialisasi di berbagai bidang seperti industri farmasi, alat kesehatan dan konstruksi” cetus Dubes Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama.
“Industrialisasi di Turki ditopang oleh ekosistem yang kondusif seperti penerapan kemitraan triple helix – pemerintah – industri – universitas-, pengembangan R&D dan inovasi, regulasi yang koheren, serta insentif menarik bagi industri start-up, dan UMKM” terang Dubes Rizal yang telah bertugas di Turki sejak September 2023 lalu.
Menteri Agus sebelumnya bertemu dengan sejumlah petinggi industri terkemuka Turki seperti Kordsa – salah satu perusahaan global produsen ban-, Koc Holding – konglomerasi energi, otomotif, barang elektronik rumah tangga- dan Sanko Holding – konglomerasi industri tekstil, semen, pengemasan dan pengolahan perikanan.
Dengan perusahaan – perusahaan tersebut, Menteri Agus menyambut baik komitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan kehadiran di Indonesia, pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara yang akan menjadi kekuatan ekonomi ke-4 dunia di tahun 2045 mendatang. Menteri Agus juga sampaikan salah satu prioritas industrialisasi di Indonesia adalah memperluas cakupan pelaku industri terutama industri asing, untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing industri nasional.
Berdasarkan statistik tahun 2023, impor Indonesia dari Turki sebesar 409,9 juta USD sementara ekspor Indonesia ke Turki mencapai 1,9 milyar USD. Bagi Indonesia, Turki merupakan tujuan ekspor ke-25 dan sumber impor ke-37. Sementara itu, bagi Turki, Indonesia merupakan tujuan ekspor ke-83 dan sumber impor ke-34. Produk ekspor Indonesia ke Turki utamanya yarn, steel, kayu, karet, fiber, minyak sawit dan kertas sementara produk ekspor Turki ke Indonesia berupa mesin, alutsista, minyak mentah dan turbin. Kedua negara saat ini tengah berupaya untuk mempercepat penyelesaian perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang diharapkan dapat menghapus hambatan – hambatan perdagangan yang terjadi dan mendongkrak nilai perdagangan kedepan. (*)