Berita Pilihan

Perangkat Desa Sekabu Arogan di Ruang Tunggu Polres Mempawah

Pak Jungjung Jadi Korban Arogansi Perangkat Desa Sekabu Inisial EL

GEMATIPIKOR.Com – Di Polres Mempawah, sebuah insiden brutal terjadi saat perangkat desa dari Sekabu menyerang Pak Junjung. Kejadian ini dipicu oleh karena pak Jungjung menemani warga penerima BLT untuk memberikan keterangan di polres mempawah terkait program Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2022 yang tidak tepat sasaran.

Menurut saksi mata, Rombongan kades Desa Sekabu membawa beberapa perangkat desa secara tiba-tiba dan memasuki ruang tunggu Polres Mempawah bergantian di mana Pak Junjung sedang berada. Saat inisial (EL) yang diduga kasi kesra masuk bersama temannya langsung melancarkan serangan dengan melontarkan pukulan kepada Pak Junjung, seketika menimbulkan kekacauan di ruangan tunggu polres Mempawah. pada 15/05/2024.

Pak Junjung, yang merupakan warga yang menemani melaporkan dugaan penyalahgunaan dana BLT tersebut, mengalami sok dan luka- akibat serangan yang di lakukan oleh perangkat desa termasuk kasi kesra desa Sekabu, kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan barat.

Jungjung yang mengalami peristiwa pengeroyokan tidak terima dan langsung meminta pihak polres melalui pak Adam  untuk di temani membuat visum lalu membuat laporan atas peristiwa yang dia alami.

Bapak Jungjung, ” Saya berharap pihak Kepolisian segera bertindak dan menangkap pelaku pemukulan terhadap saya ada beberapa pelaku yang terlibat dalam pemukulan tersebut. Semoga dari laporan saya segera di proses pemeriksaan untuk menentukan tindakan hukum yang akan diambil sesuai dengan hukum yang berlaku.

” Kejadian ini menimbulkan kehebohan di masyarakat Sekabu, dengan banyak pihak mengutuk tindakan kekerasan tersebut. Selain itu, hal ini juga mengundang perhatian terhadap efektivitas program bantuan sosial dan perlindungan terhadap para pelapor yang berani mengungkap dugaan penyalahgunaan BLT.

Lanjut Jungjung, Berawal dari tahun 2022 di pengunjung Covid -19 beberapa warga desa Sekabu menceritakan ke saya, diduga perangkat desa memalsukan tanda tangan warga penerima BLT, namun warga tidak menerima BLT tersebut, dari situlah permasalahan ini terjadi dan tidak menemukan solusi, sehingga warga yang merasa dirugikan saya temani ke Polres mempawah, untuk menceritakan langsung kronologi yang di maksud, itupun atas permintaan warga dan pak Adam sebagai juru periksa di polres mempawah, Kalimantan Barat.pungkas Jungjung.

” Saya sangat menyayangkan peristiwa itu, di lingkungan polres saja mereka berani bertindak bagaimana di luar polres, ungkap Jungjung berharap segera pihak polres mengamankan para pelaku pengeroyokan tersebut.(red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button