Dua Anggota DPRD Jatim dari PDIP Mengundurkan Diri, Satu Terjerat Kasus Hibah, Satu Terseret Isu Narkoba

Surabaya.Gematipikor.com – Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Keduanya adalah Hasanudin alias Hasan dan Agus Black Hoe.
Surat pengunduran diri mereka telah dikirim ke DPP PDIP untuk segera diproses melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Jawa Timur, Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, membenarkan kabar tersebut.
Menurut Kanang, Hasan menunjukkan sikap sportif dengan mengajukan pengunduran diri setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus hibah pokmas (kelompok masyarakat) dari APBD Jawa Timur Tahun Anggaran 2021–2022 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
> “Mas Hasan sudah lama mendapat status tersangka. Beliau memilih bersikap kesatria dan membuat surat pengunduran diri bahkan sebelum resmi dilantik. Namun, asas praduga tak bersalah tetap kami junjung tinggi. Setelah beliau ditahan KPK, barulah surat pengunduran dirinya kami teruskan ke DPP,” jelas Kanang saat konferensi pers di Kantor DPD PDIP Jawa Timur, Senin (6/10/2025).
Sementara itu, keputusan mundur juga datang dari Agus Black Hoe, yang belakangan namanya disebut-sebut dalam dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Meskipun belum ada bukti resmi yang menguatkan tudingan tersebut, PDIP menilai langkah Agus untuk mundur merupakan bentuk tanggung jawab moral dan menjaga marwah partai.
> “Kasus Mas Black ini memang sempat menjadi sorotan publik. Kami belum menerima bukti otentik bahwa beliau positif menggunakan narkoba. Namun karena merasa tidak nyaman, apalagi sudah berdampak pada keluarga, Mas Black memutuskan mundur secara sukarela,” ujar Kanang.
Kanang menegaskan, PDIP Jawa Timur menghormati keputusan kedua kader tersebut dan memastikan proses PAW segera diproses sesuai ketentuan partai dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
> “Kami akan segera memproses penggantinya melalui mekanisme internal partai. Prinsip kami, PDIP tetap menjaga integritas lembaga legislatif dan nama baik partai di mata masyarakat,” tegasnya.
Dengan pengunduran diri dua kader ini, PDIP Jawa Timur berharap dapat memperkuat konsolidasi internal serta meneguhkan komitmen partai dalam menjaga moralitas dan integritas politik di tingkat daerah maupun nasional.(TIM)





