Limbah PT. APS Diduga Tumpah dan Cemari Sungai Tayan Hulu
Warga: Banyak Ikan Mati, Air Tidak Layak Konsumsi
Tayan Hulu, 28 Mei 2024 – Warga di sekitar Sungai Tayan Hulu, Kalimantan Barat, dikejutkan oleh kejadian diduga Tumpahan limbah yang diduga berasal dari PT. APS. Insiden ini menyebabkan kematian massal ikan-ikan di sungai tersebut dan membuat air sungai menjadi kotor serta tidak layak untuk dikonsumsi.
Menurut keterangan warga, kejadian tersebut terjadi pada dini hari tanggal 27 Mei 2024. Warga mulai menyadari adanya masalah ketika mereka menemukan banyak ikan mati mengapung di permukaan sungai. Tidak hanya ikan, air sungai yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga berubah warna dan mengeluarkan bau tidak sedap.
“Kami biasanya menggunakan air sungai ini untuk mandi, mencuci, dan terkadang untuk diminum setelah dimasak. Tapi sekarang airnya sangat kotor dan berbau, jelas tidak bisa digunakan lagi,” ungkap salah satu sesepuh warga setempat, Napitupulu.
Para warga sekitar di daerah tersebut juga merasakan dampak besar dari kejadian ini. Dengan banyaknya ikan yang mati, tentu kami berani menggunakan nya lagi, Sementara aliran sungai ini adalah sumber kehidupan masyarakat sekitar, ” mereka merasa menjadi terancam. “Kami sangat tergantung pada sungai ini. Dengan ikan yang mati seperti ini, kami tidak tahu bagaimana akan bertahan,” kata narsum, seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Lembaga lingkungan hidup setempat, bersama dengan aparat desa, segera melakukan penyelidikan untuk memastikan sumber pencemaran. Berdasarkan temuan awal, semua indikasi mengarah pada PT. APS, sebuah perusahaan industri yang beroperasi tidak jauh dari sungai tersebut.
Ketua lembaga lingkungan hidup daerah, Bapak Napitupulu, menyatakan, “Kami sedang mengumpulkan sampel air dan ikan yang mati untuk diuji di laboratorium. Jika terbukti bahwa limbah PT. APS yang mencemari sungai, kami akan mengambil langkah hukum yang tegas.”
Sementara itu, pihak PT. APS melalui juru bicaranya, menyampaikan bahwa mereka akan melakukan investigasi internal untuk memastikan apakah memang benar limbah dari perusahaan mereka yang mencemari sungai. “Kami akan mengklarifikasi secara detail ungkapnya.
Namun sampai hari ini tgl 29 mei 2024 para media yang sudah menunggu belum mendapatkan informasi lanjutan sehingga berita ini di tayangkan.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia. Diharapkan ada langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Masyarakat setempat saat ini berharap agar air sungai mereka bisa segera pulih dan bisa digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka juga meminta agar perusahaan-perusahaan di sekitar area tersebut lebih bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan dan memastikan tidak ada lagi pencemaran yang merugikan lingkungan dan masyarakat.
(4AN)