Skandal Dugaan Ke Sewengan Wenangan Proyek Aspirasi di Kab, Mempawah
Diduga Anggota DRPD Fraksi Partai Gerindra Inisial MR Sebagai Dalangnya

GEMATIPIKOR.com – Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Mempawah, di mana seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Partai Gerindra, yang dikenal dengan inisial MR, tengah tersandung dugaan keterlibatan dalam proyek aspirasi yang kontroversial. Berdasarkan laporan yang diterima, MR diduga menggunakan posisinya dalam proyek aspirasi untuk kepentingan pribadi dengan melibatkan keluarganya. Bahkan lebih mengkhawatirkan, proyek tersebut dilaporkan disalurkan di lahan milik sendiri dan keluarganya.
Kasus ini menyoroti kebutuhan akan sistem pengawasan yang lebih ketat terhadap para anggota DPRD dan perluasan transparansi dalam penggunaan dana aspirasi. Integritas dan kejujuran adalah prasyarat utama dalam menjalankan tugas publik, dan tindakan yang mencurigakan seperti ini harus ditangani dengan tegas oleh pihak berwenang untuk memastikan akuntabilitas dan kepercayaan publik terjaga.
Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Kabupaten Mempawah dengan inisial MR yang diduga bermain dalam proyek aspirasi yang melibatkan keluarganya adalah cerminan dari kelemahan sistem pengawasan dan kontrol di level lokal. Tindakan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik partai politik yang bersangkutan, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap integritas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas-tugas publik.
Kabupaten Mempawah dikejutkan dengan dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan seorang anggota DPRD dari Fraksi Gerindra yang dikenal dengan inisial MR. MR diduga terlibat dalam skandal proyek aspirasi yang menimbulkan kecurigaan akan praktik nepotisme dan korupsi.
Menurut laporan yang diterima, MR menggunakan jabatannya untuk mengalihkan proyek aspirasi ke lahan milik pribadi dan keluarganya. Praktik tersebut telah menimbulkan kecaman luas dari masyarakat dan menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik.
Salah satu poin yang mengejutkan dari laporan masyarakat adalah bahwa proyek aspirasi tersebut dilaporkan disalurkan di lahan milik pribadi MR dan keluarganya. Hal ini menimbulkan kecurigaan akan konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang yang patut diselidiki secara menyeluruh.
Reaksi terhadap dugaan penyalahgunaan ini sangat beragam, dengan banyak pihak menyerukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kebenaran di balik skandal ini. Mereka juga menegaskan pentingnya menegakkan hukum dan menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas-tugas publik.
Ahmad Fauzi, Salah satu tokoh masyarakat di wilayah tersebut dalam wawancara singkat kepada Redaksi, ” Masih banyak jalan yang rusak, jalan tanah merah di sini, saya kira lokasi pembangunan itu kurang tepat sasaran, masih banyak jalan yang lebih urgent untuk di perbaiki segera kata Ahmad Fauzi, dengan singkat.
Pada saat yang sama, Bapak Ibrahim dari Aktivis TINDAK (Tim Investigasi & Analis Korupsi Indonesia), juga telah menanggapi laporan masyarakat tersebut dengan serius, menegaskan komitmen mereka terhadap integritas dan transparansi dalam pemerintahan. Mereka menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan yang sedang berlangsung dan akan mengambil tindakan tegas jika dugaan tersebut terbukti benar.
Skandal ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya menjaga etika dan integritas dalam pemerintahan. Kepentingan publik harus selalu diletakkan di atas kepentingan pribadi, dan para pemimpin harus bertanggung jawab atas tindakan mereka di hadapan rakyat yang mereka wakili.
Suryadi Kabiro Gematipikor Provinsi Kalimantan Barat, saat mau mengklarifikasi ke rumah yang bersangkutan di laporkan dengan tuduhan memasuki pekarangan rumahnya tanpa ijin, ” Menurut pengakuan Suryadi kepada Redaksi, Saat itu ia hendak mengklarifikasi terkait informasi yang di terima dari masyarakat, Terkait dugaan penggunaan dana aspirasi, Ketika itu sebenarnya saya masuk lewat pintu samping dan ada yang menyambut saya, saya juga bersama rekan saya, “Saya tidak memaksa masuk, saya penuh adab dan etika sebagaimana masuk rumah orang pake salam, ucap Suryadi.
” Darimana dasarnya saya masuk tanpa ijin padahal saya masuk lewat pintu samping ada yang menyambut” Sejujurnya saya kasian sama saudara saya ini inisial MR, dalam dugaan saya beliau itu di kelilingi orang – orang yang salah, yang punya kepentingan dan suka cari muka, Saya taulah sosok inisial MR ini bagaimana, kami ini masih ada hubungan saudara, apa yang nggak tau saya tentang dia termasuk bagaimana dia mendapatkan paket pendidikan nya juga, pungkas Suryadi.
Saya menduga dengan hadirnya oknum – oknum yang mengatas namakan Media dan LSM ini justru bukan sebagai kontrol sosial yang benar, sebaliknya terlihat menjerumuskan beliau, namun seolah olah pemberi solusi buat dia, ini dalam dugaan saya melihat yang terjadi selama ini.tutup Suryadi.
Editor: Raja Nalom
3 Comments